Minggu, 09 Juni 2013

Meluap-luap

Dan aku mulai menulis (lagi)..

Dan masih citaku bukan cintaku(romansa,red)

Dimulai dari cita-cita sederhana terhadap diriku agar aku bisa menjadi orang yang bermanfaat untuk banyak orang lainnya…

Aku tidak tahu diberi hidup sampai kapan oleh Allah SWT. Tapi permohonanku ialah supaya hidupku itu hidup yang manfaat.

Manfaat Untukku, keluargaku, tanah airku dan golonganku yang aku sebut 1/73 yang teristimewa dari semua yang lainnya.

Sejauh apapun aku melangkah..
Sehebat apapun yang aku perbuat..
Sedalam apapun ilmu yang kudapat
Sebanyak apapun materi yang kudapat (nantinya), tapi jikalau itu tidak memberikan manfaat seperti yang aku niatkan..

Omong kosong..

Karenanya dari semua itu bukanlah karena kemampuanku, melainkan ialah rahmat atau sesuatu yang dizinkan Allah untuk sampai kepadaku

Aku tidak ingin menjadi orang yang bisanya senang sendiri, tanpa memberikan manfaat kepada orang-orang yang seharusnya menjadi (ku anggap tanggung jawabku)

Karna benar-benar niatku ialah supaya aku bisa membantu ummat karna Allah.

Semoga sebagian ataupun semua dari yang aku tuliskan ini diizinkan Allah untuk sampai kepadaku (terkabul) agar mudah perjuangan kami nantinya.

Wassalam..,
Penulis

Think Positively Indonesia







Senin, 20 Mei 2013

Sesuatu Yang Tak Sampai Kepada Kami Dari Yang Terdahulu

Bandung 20 Mei 2013, 105 tahun yang lalu beberapa perwakilan pemuda Indonesia berfikir untuk membangun bangsanya menjadi 

Bangsa yang merdeka..........

Bangsa yang berdikari..........

Bangsa yang siap digembleng.....
bukan bangsa loyo yang menanti pemberian kemerdekaan...

Bangsa yang siap berjuang untuk kebangkitan dan masa depan bangsanya yang besar, semangatnya yang harus berangkat dengan menghadapi meriam-meriam buas, tak runtuh walau harus hanya melawan dengan sepotong bambu runcing..

TAPIIIII...............


Wahaaai Pemuda Indonesia..


Tahukah kamu,,,


Sepotong bambu runcing itu memiliki semangat yang mampu membelah rudal berkeping2..
hancuur Lebuuur...

"Lebih baik kami mati dalam perjuangan untuk bangsa kami, daripada kami hidup mewah menjadi klenik-klenik asing.."


Merdeka atau Mati..


Semangat yang mampu membelah semeru, semangat yang mampu mengguncang dunia...
Semangat Lillahi ta'ala...

Semangat Pemuda Indonesia yang sesungguhnya itulah pada waktunya itu menjadikan Indonesia "menggelegar" terutama di negara-negara Asia Afrika.


 Setelah 1 abad berlalu semangat itu sepertinya memudar termakan oleh kemewahan budaya barat.. kebanyakan dari kita saat ini hanya berfikir bagaimana besok "saya" bisa beli ini, beli itu, makan ini dan makan itu".. Semangat egoistis..
berfikir instan untuk hidup adem ayem..
kita tidak bisa menjadi bangsa yang besar jika hanya menjadi bangsa yang adem ayem, tidak siap digembleng..


Bangsa Indonesia adalah bangsa yang siap digembleng

Hampir hancur lebur
Bangkit lagi...

digembleng...

hampir hancur lebur..
Bangkit lagi,...
sammpai datang waktu yang dijanjikan Tuhan "Setiap kesulitan pasti ada kemudahan.."
kita akan menjadi tangguh....

Siapa yang berusaha sungguh2 dengan niat Lillahi ta'ala pasti berhasil..

Janji Tuhan...
Setiap kesulitan pasti ada kemudahan..
dan kita akan tersenyum dengan kemenangan karna Allah...

#Think Positively Indonesia
Editor :Abbe Ce

Selasa, 30 April 2013

TNI AU Pesan Satu Skuadron UAV dari BPPT


PUNA Wulung


Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia (DI) dan PT LEN Industri untuk mengembangkan pesawat tanpa awak atau nir awak Puna Wulung.


"BPPT sebagai pengembang teknologi perlu melaksanakan kerjasama dengan pengguna potensial dan industri," kata Kepala BPPT Marzan Aziz Iskandar usai penandatanganan nota kesepahaman antara BPPT dengan PT Dirgantara Indonesia dan PT Len Industri di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan, setelah keberhasilan demo terbang di Halim Pada Oktober 2012 membuahkan adanya permintaan kementerian pertahanan untuk memenuhi kebutuhan pesawat udara nir awak di TNI.

"Berkaitan dengan rencana pemenuhan kebutuhan tersebut maka kerjasama ini kita lakukan untuk mempererat hubungan antara BPPT dengan pihak lainnya," katanya.

Pesawat tersebut, kata dia, nantinya akan difungsikan untuk mengemban misi pertahanan (surveillance).

"Sejak 2004 pesawat tanpa awak atau Puna Wulung ini dikembangkan oleh BPPT, kini siap diproduksi massal untuk memenuhi kebutuhan satu skuadron Angkatan Udara Republik Indonesia," katanya.

Teknologi itu, kata dia, lahir dari karya putra-putri Indonesia yang di diharapkan akan berhasil.

Puna Wulung memiliki spesifikasi berat kosong maksimal 60 kg, berat muatan 25 kg, kecepatan jelajah 55 knot, bentang sayap 6,34 meter, ketahanan terbang empat jam dan ketinggian terbang 12.000 feet.

Pesawat tersebut dilengkapi kamera pengintai yang dihubungkan dengan pusat pengendali di darat (ground station).

Sumber : www.antaranews.com
Editor : Abbe Ce

Minggu, 28 April 2013

Sang Revolusioner Bung Karno



Suatu kali Bung Karno didatangi salah seorang dosennya di THS (sekarang ITB Bandung), Bung Karno, ditawari gaji 300 gulden, dengan uang segitu ia sudah hidup layak, apa kata Bung Karno “Saya akan merasa berdosa, bila saya jadi binendslandbestuur, menjadi pegawai, sementara rakyat saya tidak merdeka, karena orang-orang seperti saya ini mau makan gaji dan hidup enak tanpa bertanggung jawab pada rakyat, apa bangsa ini seumur hidup akan jadi bangsa budak, harus ada orang-orang seperti saya yang mau susah demi masa depan sebuah bangsa”.

Tahun 1932 Sukarno ditangkap di Yogya, kemudian dibawa ke Bandung, dia ditahan dengan tuduhan berbuat jahat pada Negara Hindia Belanda, lalu diatas kaleng tempat ia buang air ia menulis, ‘Indonesia Klaag an’. -Indonesia Menggugat-. Ia jabarkan kenapa bangsa ini menderita. Dan yang ia lakukan bukanlah sebuah kejahatan “Tuan-Tuan Tahu, bahwa hidup pribumi lebih murah daripada anjing-anjing tuan yang mahal, mereka hanya hidup sebenggol sehari, sementara anjing-anjing tuan yang bersih dan berbulu manis itu bisa lebih dari satu gulden sehari”….Kerja Sukarno tiap hari membangkitkan kesadaran bagaimana seseorang memerlukan sebuah bangsa agar mereka menjadi manusia terhormat.

Suatu saat Bung Karno sedang tidur di rumahnya di Pegangsaan, ia ditembaki mitraliyur NICA, inilah yang membuat Pandu Kartawiguna disuruh Tan Malaka agar membawa Bung Karno ke Yogya minta perlindungan Raja Yogya.

Bung Karno mempengaruhi seluruh bangsa yang terjajah untuk merdeka, hasilnya di masa Sukarno memerintah Indonesia ada lebih dari 20 negara merdeka karena pengaruh Bung Karno. Bahkan Bung Karno mengancam De Gaulle akan mengirimkan pasukan TNI untuk bantu Aljazair memerdekakan diri, sampai-sampai De Gaulle bilang “Sukarno Gila” dan melarang Sukarno ke Paris, Perancis.
Bung Karno telah memberikan seluruh hidupnya untuk bangsa Indonesia berpengaruh terhadap jalannya sejarah dunia, perkara ia suka perempuan, itu urusan pribadi, untuk urusan publik dan negara ia tidak mencuri, ia berjuang untuk kehormatan bangsanya…..

Sumber : kompas.com
Editor    : Abbe Ce






Kamis, 14 Februari 2013

Rompi militer S.A.K.T.I buatan KOSTRAD


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3pnc6Xm02Ydats9Ady9CRgBGX7UtuiE0atshyphenhyphenUWsFRtdalprGB2eUYqBghxpuD2hAzhtc63Hq5bY92IrbSnp9YeYdIblgxw-BUFJ5l8giiCG_KQ49B0USVaDzJfQVw1aDm0-gbMIigko/s1600/43174326778331332512819.jpg 
 Pasukan Linud KOSTRAD menggunakan rompi SAKTI

PARA kesatria (knight) di awal abad pertengahan telah mengenal baju zirah sebagai alat pelindung dalam peperangan. Perkembangan teknologi persenjataan membuat baju zirah menjadi usang sehingga ditinggalkan dan berganti dengan 'body armor' yang lebih fleksibel dan ringan.

Act of Velor (2012), film buatan Hollywood yang skenarionya ditulis oleh Kurt Johnstad dan dibintangi oleh Alex Veadov, Nestor Serrano, menampilkan pasukan khsusus Amerika Serikat (AS) yang sedang melakukan operasi di darat, laut, dan udara. Sepanjang film ini akan terlihat setiap anggota pasukannya mengenakan rompi antipeluru dalam setiap aksinya. Bahkan rompi antipeluru itu terlihat dapat memuat segala jenis peralatan taktis tempur.

Tuntutan alat tempur yang fleksibel dan efektif dibenarkan oleh Kasi 2 Brigif Linud 17/ Kostrad, Mayor (Inf) Agus Harimurti Yudhoyono. Agus menerangkan bahwa khusus untuk rompi anti peluru, pihaknya telah melakukan proses modernisasi dan pembaharuan untuk kelengkapan alat tempur ini.

“Kita menyadari bahwa dunia itu mengalami perubahan cepat, situasi yang terjadi di negara lain,” ujar Agus saat berbincang dengan detikcom saat mempersiapkan Pameran Alutsista dalam rangka HUT ke-67 TNI di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (4/10/2012).


Dari semangat untuk melakukan perubahan dan modernisasi di tubuh TNI, selain dukungan KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo yang meminta untuk dilakukan modernisasi kelengkapan prajurit tempur lintas udara, Agus bersama rekan-rekannya membuat rompi antipeluru yang khusus bagi tentara Indonesia.

“Kebetulan waktu itu kami yang mengawaki dan mendapatkan angin segar dan kesempatan yang luar biasa untuk berbuat sesuatu,” kata Agus.

Rompi itu kemudian diberi nama SAKTI (Sistem Angkut Kelengkapan Tempur Individu). Rompi ini didesain khusus untuk keperluan tempur TNI AD. Agus menyebutkan bahwa rompi ini terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama adalah Rompi Angkut Sakti (RAS) dan yang kedua adalah Rompi Balistik Sakti (RBS). Dengan Rompi ini, Agus ini berharap keselamatan prajurit di lapangan dapat ditingkatkan.

“Karena kita tidak punya nyawa cadangan,” ujar anak pertama dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Lalu apa yang membedakan rompi SAKTI ini dengan rompi yang lain? Agus menjelaskan, secara keseluruhan rompi ini mirip dengan rompi yang dimiliki oleh negara-negara lain. Pembuatan rompi ini disesuaikan dengan kebutuhan prajurit TNI di lapangan seperti kondisi alam Indonesia dan kelompok yang bertugas.

“Ciri khasnya kan warna kita yang sesuai dengan vegetasi kita,” ucapnya.

Butuh setengah tahun untuk mendesain rompi SAKTI ini. Bahkan untuk desainnya saja, Agus menyebut timnya melakukan perombakan sebanyak sepuluh kali. Agus juga tidak segan-segan melibatkan tim dari luar untuk meminta masukan.

“Saya punya prinsip kita tidak bisa maju sendiri dan butuh masukan dari luar dan berdiskusi dengan teman-teman dan itu saya rasakan sangat baik,” terangnya.

Warna rompi SAKTI terlihat berbeda dengan warna seragam TNI pada umumnya. Warnanya mirip hijau muda dengan dasar agak putih. Setiap Rompi Balistik Sakti (RBS) dengan posisi setiap prajurit yang berbeda-beda semisal prajurit medis, prajurit telekomunikasi. "Warnanya akan mengarah ke sini nantinya,” ujarnya.

Sumber : garudamiliter
Editor : Abbe

Rabu, 13 Februari 2013

Pengendalian konsumsi BBM hemat Rp15 triliun


 


Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan program pengendalian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan Kementerian ESDM tahun 2013 dapat menghemat belanja hingga Rp15 triliun.

"Saya yakin pengendalian bisa berkurang, mungkin di sekitar Rp15 triliun," katanya di Jakarta, Selasa.

Hatta mengharapkan program pengendalian BBM bersubsidi dengan penggunaan teknologi informasi dapat berlangsung efektif dan menyerahkan implementasi sepenuhnya kepada PT Pertamina.

"Tahun 2013 ini sudah diputuskan, jadi sudah harus dipasang. Teknisnya tanya Pertamina," katanya.

Hatta memastikan pemerintah akan lebih fokus untuk melakukan pengendalian serta konversi gas, dibandingkan untuk menyesuaikan harga BBM bersubsidi pada 2013.

"Kami belum memikirkan soal kenaikan harga, pokoknya belum kita bahas. Kami konsentrasi ke pengendalian, penghematan dan konversi," katanya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo meminta Kementerian ESDM untuk kembali melakukan pengendalian BBM bersubsidi pada 2013, yang selama dua tahun terakhir tidak berjalan maksimal.

Hal itu, kata dia, harus diupayakan karena pengendalian konsumsi yang kurang maksimal menyebabkan peningkatan belanja subsidi energi, yang dalam jangka panjang dapat membahayakan kesinambungan fiskal.

Berdasarkan data per Desember 2012, belanja subsidi energi yang ditetapkan sebesar Rp202,4 triliun, dalam realisasinya melebihi pagu hingga mencapai Rp306,5 trilliun atau kelebihan 151,5 persen.

Dari realisasi tersebut, belanja subsidi BBM tercatat sebesar Rp211,9 triliun atau melebihi pagu Rp137,5 triliun (154,2 persen) dan subsidi listrik mencapai Rp94,6 triliun atau melebihi pagu Rp65 triliun (145,6 persen).

Volume BBM bersubsidi yang ditetapkan sebesar 40 juta kiloliter pada 2012, dalam kenyataan konsumsinya mencapai 45,2 juta kiloliter akibat kebijakan pengendalian yang kurang berhasil.

Pemerintah dalam APBN 2013 memberikan pagu belanja subsidi energi sebesar Rp274,7 triliun dengan rincian subsidi BBM Rp193,8 triliun dan subsidi listrik Rp80,9 triliun, dengan volume sebesar 46 juta kiloliter.

Sumber : AntaraNews
Editor : Abbe

Selasa, 12 Februari 2013

TNI Pimpin Latihan Shelter Tentara Perancis di satuan UNIFIL



TNI Pimpin Latihan Shelter Tentara Perancis

Sinkronisasi komando TNI dengan Tentara Prancis di satuan UNIFIL PBB

Latihan Shelter merupakan salah satu latihan yang menjadi tugas dan tanggung jawab Satgas Force Head Quarter Support Unit(FHQSU). Latihan ini bertujuan untuk mempersiapkan personel baik militer maupun sipil agar siap menghadapi situasi darurat, yaitu Bombarment dari segala lintas lengkung dan peluru kendali yang bisa mengancam personel yang berada di Markas Besar UNIFIL yang terdiri dari berbagai negara: Indonesia, Italia, Prancis, Srilanka, Malaysia, Ghana, Tanzania, India, Kamboja, dan Austria.       

Kontingen Perancis yang tergabung dalam FCR (Force Commander Reserves) melaksanakan kegiatan latihan Shelter atas perintah Dansatgas TNI Konga/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon), Kolonel Inf Karmin Suharna S.Ip, MA, Senin (4/2). Pengawasan kegiatan latihan shelterKontingen Perancis berada di bawah Supervisi Mayor Kav Harry Purnomo sebagai FP Center Chief.     Latihan dimulai dengan aktifitas alarm yang dilakukan oleh Lettu Inf Argo Infantrianto yang dibantu oleh Kapten Arnaud Batoz (Perancis) sebagai penyelenggara latihan.

Setelah alarm berbunyi, seluruh personel Kontingen Perancis segera menuju ke shelter yang telah ditentukan dengan membawa perlengkapan perorangan masing-masing. Untuk personel Militer membawa senjata, helm, rompi anti peluru, dan ransel militer perorangan.  Sedangkan untuk personel sipil menggunakan helm dan rompi anti peluru.   Dalam waktu 5 menit shelter Komando sudah beroperasi untuk memantau perkembangan situasi di luar dan juga memeriksa jumlah personel yang hadir  di tiap-tiap shelter dengan menggunakan radio antar shelter.  Latihan ini dilaksanakan oleh 108 personel yang terdiri dari 81 personel militer dan 27 personel sipil selama kurang lebih 30 menit tanpa ada kendala yang berarti dan dapat terlaksana dengan baik berkat perencanaan serta kesiapan yang optimal.

Latihan tersebut membuktikan kemampuan para prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas FHQSU untuk merencanakan dan menyelenggarakan latihan dengan para personel baik sipil ataupun militer yang tergabung dalam UNIFIL.


Sumber : Kabar Indonesia
Editor : Abbe